DONYAPOST, Banda Aceh — Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Aceh melontarkan sikap netralnya dalam menyambut Pilkada Aceh November nanti. Pun begitu, secara personal tiap-tiap cendikiawan tidak dikukung dalam menunjukkan dukungannya atau menjadi tim sukses kandidat tertentu.
“Perlu saya sampaikan pada rapat ini bahwa terkait Pilkada Aceh, secara organisasi MPW ICMI Aceh akan bersikap netral. Begitu pula hendaknya kebijakan ini dapat diikuti oleh organisasi daerah ICMI seluruh kabupaten kota,” tegas Dr Taqwaddin, Ketua MPW ICMI Aceh yang disampaikan dalam rapat rutin setiap Kamis sore di Sekretariat ICMI Aceh, Gedung Juang, Banda Aceh.
Rapat MPW ini dihadiri oleh unsur Dewan Penasihat, Dewan Pakar, dan Majelis Pengurus. Dalam rapat tersebut, Taqwaddin menambahkan bahwa, “secara personal silakan saja jika mau terlibat aktif mendukung salah satu pasangan calon kepala daerah, tapi peran anda disana jangan sampai merusak keakraban kita di ICMI ini”, ujar Taqwaddin, yang juga Hakim Ad Hoc Tipikor pada Pengadilan Tinggi Aceh.
Taqwaddin yang didampingi Sekretaris ICMI Aceh, Prof Rajuddin, menyampaikan pernyataan ini untuk merespon pertanyaan kalangan wartawan. “Kami setelah berdiskusi dan membahas perihal Pilkada Aceh dengan semua peserta rapat sampai pada kesimpulan bahwa secara organisasi kami memilih netral. Dan hal ini akan kami sampaikan kepada semua Pengurus ICMI di seluruh kabupaten kota se-Aceh.”
Kata dia, pihaknya perlu pula menegaskan, sekalipun saat ini bisa berbeda dukungan, tetapi ICMI seluruh Aceh baik secara organisasi maupun secara personal harus mendukung siapapun yang nantinya terpilih menjadi gubernur, bupati ataupun walikota. “Sekarang, secara personal, silakan saja jika ada yang mendukung Bustami Hamzah atau mendukung Muzakkir Manaf.”
“Begitupun di kabupaten / kota, tak masalah berbeda pilihan asal jangan kampanye di ruang rapat ini,” tegas Taqwaddin sambil tersenyum, yang disambut tawa kecil para peserta rapat yang telah terlihat ada dua kubu. Taqwaddin sendiri didampingi Wakil Ketua Dr Tgk Tarmizi, Said Insya, MSi dan Abi Jafaruddin, MT serta Anggota Dewan Pakar, Dr Bustami Usman.
Merespon keputusan rapat tersebut, Dr Bustami Usman, mantan Kepala Kesbagpol Aceh yang sekarang menjadi dosen tetap Ilmu Pemerintahan di FISIP Univesitas Syiah Kuala, punya pendapat.
“Ini pernyataan yang tepat dan kesimpulan yang mantap yang disampaikan oleh Pak Ketua. Ini baru pas. Jadi bagi siapa saja yang mendukung salah satu pasangan calon, tidak perlu ragu lagi menggunakan atributnya,” sela Bustami yang akan ambil peran mendukung salah satu Paslon.
“Nyan bereeh Pak Ketua, izinkan saya bergabung dengan Mualem pada Pilkada ini,” pungkas Jafaruddin Husin.