DONYAPOST, Banda Aceh — Pelatih Kempo asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Yesni Luik mengatakan secara jujur awalnya dia agak khawatir datang ke Aceh. Nyatanya, setelah tiba di Aceh dia merasa jauh dari yang dia khawatirkan.
Yesni Luik mengungkapkan kesan-kesannya saat tampil di konferensi di Media Center Hermes Hotel, Jum’at (20/9/2024). Ketika ditanya mengenai kesan selama berada di daerah ujung barat Indonesia ini, sang pelatih dengan tulus mengungkapkan rasa syukurnya.
“Jujur, saya datang dengan kekhawatiran, pulang dengan menangis,” ujar Yesni memberi testimoni mengharukan selama dalam ajang PON XXI Aceh-Sumut di Aceh.
Kata dia, pengalaman selama dia Aceh, makin mempertegas prinsip “Peumulia Jame” itu bukan sekadar slogan. Namun, Luik menilai hal tersebut benar-benar menjalankan tradisi memuliakan tamu dengan tulus.
Kata dia, Aceh yang mengusung tagline dengan filosofi “Peumulia Jame” atau memuliakan tamu, bukan hanya sekadar slogan. Para tamu yang datang dari berbagai pelosok Indonesia merasakan langsung bagaimana keramahan masyarakat Aceh menjadi budaya yang hidup.
“Peumulia Jame (memuliakan tamu) bukan hanya slogan,” kata pelatih Kempo asal NTT, Yesni Luik, dalam konferensi di Media Center Hermes Hotel, Jumat, 20 September 2024.
Yesni Luik juga menambahkan, pengalaman beberapa hari di Aceh mengajarkannya tentang pentingnya merajut persatuan dalam keberagaman. “Kita harus merajut Indonesia semakin kuat untuk maju bersama,” katanya.