DONYAPOST — Pasar kripto bergerak melemah pada hari ini, Selasa (30/7/2024) setelah Pemerintah Amerika Serikat (AS) memindahkan Bitcoin sebesar Rp32,4 triliun.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Selasa (30/7/2024) pukul 06:27 WIB, pasar kripto cenderung melemah. Bitcoin turun 1,65% ke US$66.980,66 dan secara mingguan berada di zona negatif 0,74%.
Ethereum berada di zona positif 1,89% dalam 24 jam terakhir kendati dalam sepekan mengalami depresiasi 3,3%. BNB melemah 1,4% secara harian sementara dalam sepekan melemah 2,49%.
Begitu pula dengan Dogecoin yang mengalami depresiasi 0,66% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir berada di zona merah 6,63%.
Performa Kripto (30/7/2024)
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 0,55% ke angka 2.593,96 Open interest terapresiasi 1,99% di angka US$68,17 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 63 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dikutip dari Coindesk.com, Pemerintah AS memindahkan Bitcoin senilai US$2 miliar pada hari Senin, yang menyebabkan harga yang sudah menurun semakin jatuh dan memicu kekhawatiran investor tentang penjualan aset tersebut hanya dua hari setelah calon presiden Donald Trump berjanji untuk mulai menambah kepemilikan BTC.
Data blockchain dari Arkham Intelligence menunjukkan bahwa sebuah dompet yang diberi label “Pemerintah AS: Silk Road DOJ” memindahkan 29.800 BTC terkait dengan situs web Silk Road ke alamat tanpa label yang tidak memiliki riwayat transaksi sebelumnya. Kemudian, alamat tersebut meneruskan 19.800 BTC dan 10.000 BTC ke dua alamat yang berbeda.
Analis Arkham mencurigai bahwa transfer 10.000 BTC yang bernilai US$670 juta adalah setoran ke lembaga kustodian atau layanan institusi.
Pergerakan sebelumnya sering kali menjadi pertanda penjualan aset yang akan datang.
BTC anjlok di bawah US$67.000 setelah transfer tersebut, memperpanjang penurunan dari level tertinggi sesi US$70.000 sebelumnya hari ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH