DONYAPOST, Jakarta — Suasana Aceh mengalun meriah di tengah gemuruh ibu kota, Jakarta, saat ribuan warga Aceh perantauan berkumpul dalam acara Halal Bi Halal yang diselenggarakan oleh pengurus pusat Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta, di Bumi Perkemahan, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (23/5/2024).
Namun, tak hanya sekadar mempererat tali silaturrahmi, acara ini juga menjadi ajang untuk merumuskan ide dan solusi dalam membangun Aceh ke depan.
Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah mengajak seluruh masyarakat Aceh, termasuk yang berada di perantauan, untuk bergabung dalam upaya membangun Aceh yang lebih baik.
“Ayo, saya mengajak semuanya termasuk saudara saya di perantauan untuk bersatu padu membangun Aceh yang Insya Allah masih banyak harapan untuk terus merajut masa depan,” seru Bustami.
Acara yang dihadiri lebih dari 10.000 warga Aceh perantauan ini juga diramaikan dengan Festival Kuah Beulangong. Tak kurang dari 30 kuali kuah beulangong disajikan, menampilkan kelezatan kuliner khas Aceh yang menjadi kebanggaan masyarakatnya.
Lomba memasak kuah beulangong pun digelar, melibatkan 30 cabang TIM se Jabodetabek, yang hasilnya kemudian disumbangkan untuk konsumsi peserta Halal Bi Halal.
Ketua TIM, Ir Muslim Armas, mengungkapkan harapannya bahwa acara ini dapat menjadi pengobat kerinduan masyarakat Aceh di perantauan terhadap kampung halaman.
Namun, lebih dari sekadar mengobati kerinduan, acara ini juga menjadi momen silaturrahmi yang berharga antara tokoh, penjabat, dan pengusaha Aceh dengan masyarakat perantauan.
Menyambut baik antusiasme masyarakat, Bustami Hamzah menyatakan bahwa ini merupakan harapan baru bagi masa depan Aceh. “Ini menunjukkan adanya kemauan untuk bersatu dan satu tujuan dalam hal pembangunan Aceh di masa yang akan datang,” tegas Bustami.
Lebih jauh lagi, dalam pembangunan Aceh, Bustami menegaskan pentingnya kebersamaan dalam meminimalisir perbedaan dan memprioritaskan kebersamaan. “Kebersamaan dilandasi saling menghargai untuk melangkah ke depan,” ungkapnya dalam nada filosofis.
Dengan semangat kebersamaan dan ide-ide konstruktif yang terus mengalir, masyarakat Aceh, baik yang berada di Aceh maupun di perantauan, diyakini akan mampu bersama-sama membangun Aceh yang lebih maju dan sejahtera. []