Indeks

‘Cuaca Neraka’ Hantam Benua Asia, Banjir Gulung Jazirah Arab

Foto Ilustrasi via Photo pexels.com/Jean Frenna

DONYAPOST — Fenomena alam tak biasa kini terjadi di bumi. Gelombang panas menghantam wilayah Asia sementara banjir menggulung wilayah Arab. Setidaknya ada tujuh negara melaporkan mengalami panas ekstrem bahkan hingga 44 derajat Celcius, sejak April.

Di Timur Tengah yang biasa panas, hujan mengguyur sangat lebat membuat sejumlah negara dilaporkan banjir termasuk di Dubai, Uni Emirat Arab (UE) dan Madinah, di Arab Saudi.

Cuaca Neraka’ di Asia
Sejak akhir pekan lalu peningkatan suhu yang makin parah terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Mulai dari India, Bangladesh lalu Filipina, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.

Di India, cuaca mencapai 44 derajat Celsius di beberapa lokasi. Pemilu yang sedang dilaksanakan pun harus menyaksikan jutaan orang memilih dengan mengantri di tengah suhu panas menyengat.

“Saya belum pernah mengalami suhu panas seperti ini sebelumnya,” kata Ananth Nadiger, seorang profesional periklanan berusia 37 tahun, mengutip AFP, dikutip Jumat (3/5/2024).

“Ini sangat tidak menyenangkan dan menguras energimu,” tambahnya.

Di Bangladesh penutupan sekolah dilakukan karena suhu ekstrem. Badan meteorologi setempat mengatakan gelombang panas akan terus berlanjut setidaknya beberapa hari.

“Panasnya terlalu menyengat,” kata Lucky Begum.

“Dia sudah mengalami ruam panas karena berkeringat,” ujarnya menyebut anaknya.

Di Filipina penangguhan kelas tatap muka sementara juga sempat dilakukan di semua sekolah negeri selama dua hari, setelah hari panas memecahkan rekor di ibu kota Manila. Di Thailand, yang mencatat 30 orang tewas dalam setahun terakhir karena cuaca panas, departemen meteorologi memperingatkan adanya “kondisi buruk” setelah suhu di provinsi utara melebihi 44,1 derajat Celsius.

Sementara itu di Kamboja, Kementerian Air dan Meteorologi memperingatkan bahwa suhu juga bisa mencapai 43 derajat Celcius di beberapa wilayah di negara itu pada minggu depan. Sementara Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk memantau kesehatan mereka “selama cuaca panas terkait perubahan iklim”.

Di Myanmar, negara yang kini masih dilanda perang saudara karena kudeta junta militer, suhu mencapai 3-4 derajat Celsius lebih tinggi dibandingkan rata-rata April. Peramal cuaca nasional memperkirakan suhu di pusat kota Mandalay bisa meningkat hingga 43 derajat Celsius.

Suhu di Vietnam diramal mencapai 41 derajat Celsius di wilayah utara. Peramal cuaca di sana mengatakan cuaca lebih dingin diperkirakan baru terjadi Mei ini.

Banjir Gulung Arab
Sementara itu hujan terus membahasi Arab. Di beberapa negara fenomena alam itu bahkan membuat banjir.

Pada 16 April lalu misalnya, Dubai banjir akibat hujan terbesar dalam 75 tahun. Curah hujan mencapai 142 mm.

Beberapa wilayah pedalaman UEA juga dilaporkan mengalami curah hujan lebih dari 80 mm (3,2 inci) selama 24 jam. Ini mendekati rata-rata tahunan yang mencapai 100 mm.

Hujan deras dan banjir parah itu menutup banyak jalan raya. Bahkan operasional bandara internasional Dubai lumpuh.

Dari potongan gambar dan video di bandara tersibuk di dunia itu terlihat pesawat melaju di atas genangan air. Sky News melaporkan 21 penerbangan keluar dan 24 penerbangan masuk dibatalkan pada Selasa siang dan tiga penerbangan ke bandara lain.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkapkan curah hujan sangat tinggi memang terjadi di Dubai. Banjir pun terjadi karena infrastruktur drainase terbatas di sejumlah wilayah.

Dubai termasuk kawasan yang jarang hujan di dunia. Kota itu itu tidak memiliki infrastruktur memadai untuk menangani fenomena tersebut.

Hujan lebat juga melanda wilayah utara Arab Saudi sehingga menyebabkan banjir di negara Timur Tengah tersebut, 29 April lalu. Penutupan jalan dilakukan dan sekolah-sekolah membatalkan kehadiran tatap muka di tengah peringatan perjalanan yang dikeluarkan oleh otoritas meteorologi kerajaan tersebut.

Rekaman video yang dirilis Sky News beredar di media sosial menunjukkan banjir bandang di provinsi Al-Ula dan Al-Madinah, rumah bagi Masjid Al-Nabawi, situs tersuci kedua umat Islam dan tempat pemakaman Nabi Muhammad. Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan hujan deras di dekat masjid.

Sebelumnya, banjir juga terjadi di Oman. Peristiwa yang jarang terjadi sepanjang tahun ini sebagian disebabkan oleh perubahan iklim. [cnbcindonesia]

Exit mobile version