DONYAPOST, Jakarta — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan branding pariwisata Sabang.
Branding Pariwisata Sabang dibentuk sebagai identitas Kota Sabang dalam memasarkan segala potensi pariwisata, budaya dan ekonomi kreatifnya. Ini juga sebagai upaya meningkatkan daya saing dalam memberikan citra positif dan unggul bagi Kota Sabang.
Peluncuran tersebut ditandai dengan pemukulan rapa’i oleh Menparekraf Sandiaga Uno, bersama Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, didampingi Plt Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) Marthunis dan Ketua Tim Branding Pariwisata Sabang M. Arif Budiman, di Gedung Pesona Sapta, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan sangat mengagumi Kota Sabang, yang sejak lama dikenal sebagai tempat kunjungan wisata yang diminati wisatawan lokal juga mancanegara dan didominasi oleh wisatawan asal Malaysia, Belanda serta Jerman.
Sandi menyebut, sejak tahun 80-an Sabang telah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata selam terbaik dengan aneka jenis coral dan biota lautnya. Media guardian.co.uk bahkan menobatkan Sabang sebagai salah satu destinasi selam terbaik, masuk ke dalam “10 world’s best diving adventure”.
Menurutnya, kekayaan laut Pulau Weh sudah tidak diragukan lagi, bahkan Sabang mendapatkan rekor MURI untuk populasi lumba-lumba terbanyak di Indonesia. Kemudian sejak tahun 2011 Sabang telah menjadi salah satu tujuan cruise yang datang dari berbagai negara. Pulau Weh juga terkenal dengan event-event lokal dan nasional, termasuk dengan ekonomi kreatifnya.
“Salah satu desa wisata yang tidak pernah saya lupakan yaitu Desa wisata Iboih. Kita sangat mengapresiasi, karena selain dari Sabang Marine Festival, Festival Kuah Beulangong, hari ini Kota Sabang akan me-launching Branding Pariwisata Sabang, yang prosesnya telah dimulai pada tahun 2022 dengan survei brand identity,” ujarnya.
Sandiaga Uno menyatakan Kemenparekraf akan terus mendukung pengembangan pariwisata Sabang, karena memiliki potensi pariwisata yang sangat menjanjikan. Ia juga berpesan agar semua yang dibangun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pariwisata berkelanjutan.
Branding Pariwisata Sabang ini telah melalui proses diskusi yang panjang dan disusun bersama dengan para komunitas, pelaku usaha pariwisata, para perangkat daerah, unsur pelaku seni budaya, tokoh agama dan masyarakat serta para pelaku parekraf, yang dibimbing narasumber ahli.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Branding Pariwisata Sabang M. Arief Budiman menjelaskan Branding Kota Sabang yang dilaksanakan pada tahun 2022 lalu itu dimulai dengan melakukan survei untuk mendapatkan brand identity kota.
“Dari studi dihasilkanlah image yang paling melekat pada Kota Sabang yaitu Kilometer Nol diikuti dengan identitas lainnya seperti bawah laut, alam, budaya dan lain-lain. Dengan itu dibangunlah sebuah brand seputar image tersebut,” jelasnya.
Kemudian, Brand yang muncul adalah ‘0 KM Sabang’. Lingkaran merepresentasikan angka ‘nol’, karena Sabang sebagai titik awal paling barat Indonesia, kemudian panah di dalam lingkaran menunjuk ke arah barat laut yaitu posisi Sabang di Indonesia.
“Panah ini juga mengarah ke arah kiblat (Makkah) karena Sabang adalah bagian dari Aceh yang dikenal dengan Serambi Mekkah dan Syariat Islamnya,” tambahnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan branding ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif serta meningkatkan kesempatan berusaha dan bersaing. Sehingga diharapkan tumbuhnya investasi baru di Kota Sabang.
“Selain potensi pariwisata yang luar biasa, banyak hal yang melandasi pembentukan branding ini. Kita punya produk kuliner, destinasi dan desa wisata unggulan, kemudian Sabang juga sering disinggahi kapal pesiar, dan berbagai penghargaan yang di raih kota Sabang, juga mendorong kami agar memiliki identitas pariwisata sendiri,” ujarnya.
Menurut Reza, Sabang memiliki potensi yang luar biasa, dengan produk utamanya adalah bahari, dan budaya sebagai produk pendukungnya. Hal ini juga yang mendasari Ia yakin pariwisata akan menjadi leading sektor, yang akan mendorong sektor-sektor lain untuk berkembang.
Kemudian, tidak hanya sekedar logo, branding ini mewakili segala keunikan dan keunggulan Sabang yang juga sarat akan nilai-nilai konservasi. Ini menjadi sebuah konsep dan panduan secara menyeluruh dalam mempromosikan pariwisata Kota Sabang.
Pj Wali Kota Sabang menargetkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sabang sebesar 50 persen pada tahun 2023, dengan cara meningkatkan investasi sektor pariwisata ke Sabang, peningkatan kualitas daya tarik wisata (bahari dan budaya) dan pengembangan 5 desa wisata unggulan Sabang berbasis pariwisata berkelanjutan, peningkatan kualitas produk ekonomi kreatif, peningkatan kunjungan kapal pesiar dan yatch, serta peningkatan kualitas event.
“Branding ini adalah bagian dari upaya kami dalam memperkenalkan Sabang secara lebih luas, khususnya sektor pariwisata, ke kancah nasional dan internasional. Mudah-mudahan ini akan menciptakan identitas, yang bisa menarik sumber daya, investasi dan wisatawan ke Sabang,” tutup Reza Fahlevi.