DONYANEWS, Sigli — Lapas Perempuan Kelas IIB Sigli, Pidie, bekerja sama dengan UMKM Hi Batik menggelar pelatihan bersertifikat tahun 2023 untuk warga binaan lapas itu. Ada empat kelompok jenis pelatihan yang digelar.
Pelatihan ini sudah dibuka Plt Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Sigli, Muhidfuddin, S.H, Kamis (13/7/2023). Sebanyak 65 warga binaan lapas perempuan menjadi peserta pelatihan. Pelatihan ini dibagi empat kelompok, yaitu pertanian, industri, boga keterampilan.
Dalam kegiatan pembukaan ini juga dilakukan penyerahan Assesment Book Pelatihan Besertifikat Tahun 2023 dari Hi Batik kepada Kalapas dan dilanjutkan dengan kegiatan penyematan tanda peserta yang diwakili oleh masing-masing kelompok yang disaksikan oleh pejabat struktural dan seluruh petugas Lapas Perempuan Kelas IIB Sigli.
Pada kegiatan ini pihak Hi Batik turut memberikan cindera mata sebagai kenang-kenangan kepada LPP Kelas IIB Sigli yang diterima langsung oleh Plt.Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Sigli, Ka.KPLP dan Kasubsi Kegiatan kerja.
Seperti biasa sebelum memulai kegiatan pelatihan Hi Batik mengadakan Kelas Awal untuk Peserta Pelatihan yang tidak lain adalah warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Sigli.
Kegiatan kelas awal ini dinamakan Kegiatan Motivasi dan Diskusi Kewirausahaan yang dilaksanakan khusus untuk peserta pelatihan. “Kelas ini bertujuan menjadi bekal awal untuk warga binaan dalam memupuk semangat berwirausaha,” ujar Hikmah Muliadi, ketua tim Hi Batik.
Kata dia, dalam kegiatan itu, pihaknya membahas tentang kiat-kiat berwirausaha bagi pemula maupun menengah serta menjadi wadah sharing bagi Tim Hi batik maupun sesama warga binaan tentang pengalaman mereka dalam menjalankan usahanya.
“Dari kelas ini kita bisa mendengar pengalaman narapidana yang tidak sedikit telah bergelut dengan usaha-usaha sebelum masuk ke dalam Lapas, mulai dari pedagang Mie gomak sampai ke pengusaha kilang padi, dari yang rugi sampai gulung tikar hingga yang bisa meraup keuntungan besar dengan tekat dan kemauan yang besar untuk berusaha.” cerita dia.
Menurut Hikmah, mereka bisa melihat ketulusan warga binaan dalam berusaha membangun perekonomian untuk keluarga. “Kami melihat mereka punya potensi besar untuk menjadi usahawan kelak setelah mereka selesai menjalankan masa tahanannya dan dapat bersaing kembali dengan masyarakat di bidang ekonomi,” sebutnya.
Hikmah menambahkan, setelah selesai acara pembukaan pelatihan tersebut, egiatan berlanjut dengan acara kunjungan Kalapas pada lahan pertanian hasil pelatihan sebelumnya. Lahan pertanian yang digunakan untuk pelatihan berada di dalam lingkungan lapas yang biasa disebut area berangang.
Kata Himah, kunjungan ini untuk mensuport para peserta pelatihan untuk tetap semangat dalam menjalankan kegiatan pelatihan tersebut. Kunjungan ini disertai penyerahan bibit kedelai kepada Kalapas sebagai bekal awal kelanjutan pertanian kacang kedelai kedepannya.
Pembuatan Tempe
Dari 65 peserta pelatihan yang terpilih dari hasil asessmen, 15 di antaranya terdaftar sebagi peserta pelatiahan bidang Pembuatan Tempe. Kegiatan pelatihan ini diisi dengan mentor dari pengusaha Tempe yang sudah terkenal dengan produk ekspor Tempenya yaitu @rumahtempeazaki.
Rumah tempe ini digandeng oleh Hi Batik untuk ikut serta dalam membina dalam bentuk berbagi ilmu pembuatan tempe. Tampak peserta pelatihan sangat antusias dalam menjalankan kegiatan pelatihan yang berlangsung.
Pelatihan dimulai dari tahapan penjelasan standar SOP produksi tempe sampai dengan tahap praktek pembuatam tempe di jalan dengan penuh semangat dan rasa ingin tau yang besar. “Kegiatan ini akan dilanjutkan besok hari dengan kegiatan panen tempe dan evaluasi kegaitan produksi hasil panen.” tutup Hikmah. [a]