Indeks
Berita  

Nurul Ishlah Luluskan 175 Siswa SD/SMP-IT, Ini Kata Ketua Yayasan

Ketua Yayasan Nurul Ishlah Khairul Amal menyerahkan bingkisan kepada seorang wisudawati. | Foto Maskur

DONYANEWS, Banda Aceh — Yayasan Wakaf Nurul Islah luluskan 175 siswa SD/SMP Islam Terpadu (IT) dalam Tasyakur Akbar yang digelar di AAC Dayan Dawood, Kamis (1/6/2023).

Tasyakur Akbar bertema “Dengan Ilmu Hidup Terarah, Dengan Akhlak Hidup Berkah” itu, Nurul Ishlah meluluskan 111 siswa SD-IT angkatan ke XIV dan 64 SMP-IT angkatan XI. Angkatan ini Nurul Ishlah juga berhasil melahirkan satu orang siswa hafal Quran 30 juz bernama Zachla Azkia Makhraja dari SMP IT.

Tasyakur Akbar tersebut juga menampilkan beberapa tarian dari kreasi siswa-siswi sekolah, termasuk penampilan tiga hafizh dan hafizah. Sesi yang tak kalah membuat haru yakni saat para siswa memberikan mahkota ke orang tuanya masing-masing.

Ketua Yayasan Wakaf Nurul Ishlah, H Khairul Amal SE SH mengatakan, pihaknya terus mendorong tumbuh dan lahirnya tahfiz-tahfiz dari sekolah tersebut. “Di antaranya kita meluluskan rata-rata di atas lima juz, alhamdulillah kita meluluskan satu orang yang lulus 30 juz,” kata Khairul Amal.

Ia menyampaikan, sebenarnya tidak ada pola khusus yang diterapkan untuk para siswa dalam menghafal Alquran, hanya saja pihaknya memperbanyak guru tahfiz di Nurul Ishlah. “Tidak ada pola khusus, cuma memang kita memperbanyak guru tahfiz di sekolah,” ujar dia.

Dikatakan, “di sekolah biasa sebenarnya, cuma diharuskan setor hafalan dan kalau di rumah diupayakan terus menambah hafalan,” tambahnya.

Sementara siswa yang berhasil khatam 30 juz, Zachla Azkia Makhraja menyampaikan sangat bersyukur bisa hafal Alquran di usianya yang masih belia.  “Sangat bersyukur atas amanah dari Allah ini, alhamdulillah sekarang sudah selesai 30 juz,” kata Zachla saat ditemui di sela kegiatan.

Siswi SMP-IT Nurul Ishlah itu juga bercerita bagaimana masa-masa sulitnya saat menghafal Alquran hingga khatam 30 juz. “Masa-masa sulit kadang dapat ayat yang susah untuk dihafal, apalagi menghafal sembari belajar di sekolah juga,” ungkap Zachla.

Selama ini yang dilakukannya yakni mengusahakan untuk selalu membaca dan menghafal Alquran setiap hari, terutama usai shalat lima waktu. “Setelah shalat lima waktu, luangkan waktu sedikit untuk membaca Alquran,” kata Zachla.

Menurutnya, tugas ke depan sebenarnya lebih berat lagi yakni menjaga dan mengulang-ulang hafalan (murajaah) agar tidak hilang. “Ke depan terus murajaah, supaya hafalan tidak lepas dan tetap terjaga,” ucap Zachla.

Salah satu siswa penghafal Qur’an Arkan mengatakan, dirinya sangat tertarik mempelajari dan menghafal al-quran. Selanjutnya dia berniat menambah lagi jumlah hafalan. []

 

Exit mobile version