Meugang Ramadhan, Sabang Potong 50 Ekor Sapi dan 2 Kerbau

Dalam melaksanakan tradisi meugang menyambut bulan suci ramadhan 1444 H, Kota Sabang telah melakukan pemotongan ternak, dengan rincian 50 ekor sapi dan 2 ekor kerbau.

Pj Wali Kota Sabang,Reza Fahlevi mengatakan, meugang merupakan tradisi masyarakat Aceh dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Perayaan Meugang indentik dengan memasak daging sapi maupun kerbau untuk dimakan bersama kelurga sehari sebelum bulan suci Ramadhan.

“Begitu pula halnya di Kota Sabang, tradisi meugang umumnya rutin di gelar setiap tahun. Keunikan meugang di Sabang sendiri terlihat dari ramainya pedagang sayur dan bumbu yang turun ke pinggir jalan. Tidak hanya itu, pedagang daging musiman juga menjadi ciri khas meugang di Sabang,” kata Pj Wali Kota, Rabu (22/3/2023) siang.

Meski tumpah ruah antara masyarakat dan para pedagang, pihaknya tetap memastikan pelaksanan meugang berjalan dengan tertib, dengan menurunkan petugas untuk pengamanan pelaksanaan meugang dalam dua hari ini.

Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Sabang, Hariadi mengatakan, pada meugang puasa kali ini terdapat 26 ekor sapi dan satu ekor kerbau pada meugang pertama, dan 24 ekor sapi dan satu ekor kerbau dipotong pada meugang ke dua.

Hariadi juga menjelaskan, kualitas daging terjamin bagus, karena pihaknya sudah memeriksa dengan seksama, mulai dari surat kesehatan ternak, dan kondisi ternak baik sebelum maupun sesudah dipotong.

Lanjutnya, daging yang dipotong dalam dua hari meugang ini, juga terbebas dari kasus fasciola hepatica/cacing hati.

“Semua ternak tersebut, tentunya sudah Kami cek sebelum maupun sesudah disembelih, Alhamdulillah semuanya sehat. Dalam dua hari meugang ini Kami juga tidak menemukan kasus fasciola hiepatica/cacing hati pada sapi maupun kerbau. Insya Allah semuanya sudah aman,” ujarnya.

Dia menambahkan, terkait harga daging pada meugang pertama dan ke dua ini berkisar Rp 180 ribu – Rp 200 ribu per kilogram. Sementara jumlah pedagang, pada meugang pertama terdapat 24 orang, sedangkan meugang ke dua, jumlah pedagang hanya 22 orang.