Partai Aceh Komit Jaga Kekhususan dan Keistimewaan Aceh

Muzakir Manaf | Foto Istimewa

DONYANEWS, Banda Aceh — Setelah terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Aceh periode 2023/2028 pada Mubes III, Muzakir Manaf, mantan Panglima GAM yang akrab disapa Mualem itu, menyatakan komitmennya untuk menjaga kekhususan dan keistimewaan Aceh.

“Kami akan terus memperkuat barisan Partai Aceh. Menjadi garda terdepan membela kekhususan dan keistimewaan Aceh,” tutur Mualem saat penutupan Mubes III Partai Aceh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Minggu malam (26/2/2023).

Dia menilai belakangan ini banyak terjadi pemangkasan hak-hak kekhususan dan keistimewaan Aceh. Seperti kebijakan Kementerian ESDM, tentang kewenangan Aceh dalam pemberian izin investasi asing dinyatakan tidak berlaku. Padahal secara tegas dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA) kewenangan izin bagi investasi asing merupakan kewenangan Pemerintah Aceh.

“Oleh karena itu kita tetus perjuangkan hak-hak Aceh. Maka kita perlu bersatu-padu baik dalam pemikiran maupun dalam tindakan menjaga kekhususan dan keistimewaan Aceh,” jelasnya.

Menurutnya, pada Mubes ke III ini kepengurusan berhasil menjadikan Partai Aceh sebagai partai yang terbuka atau inklusif dari sebelumnya agak tertutup.

Mualem mengatakan, Partai Aceh terbuka bagi segenap kalangan yang ingin bergabung. Mualem berharap nantinya dengan bergabungnya sosok hebat, tenaga baru, memaksimalkan kekuatan Partai Aceh.

Lanjutnya, Partai Aceh juga membentuk organisasi sayap partai yang dikhususkan bagi kader muda yang mewakili kelompok milenial. Kader muda akan disiapkan menjadi calon pemimpin Aceh masa depan.

Menurutnya, di era bonus demografi kalangan muda menjadi sangat dominan. Kalangan produktif mengisi sektor kehidupan termasuk dunia politik. “Nantinya kalangan muda Partai Aceh akan bergerak dengan baik mengimbangi perkembangan tekologi digital di era revolusi industri 4.0,” jelasnya.